Bimbingan Teknis Operator Pusdalops Banda Aceh

bnpb

BANDA ACEH – Aceh merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi. Untuk itu pemantauan kondisi alam dan aktivitas terhadap potensi bencana perlu dilakukan terus menerus. hal ini dilakukan untuk mengumpulkan, memproses, menganalisis, menyajikan dan mendiseminasikan Data dan Informasi kebencanaan  kepada masyarakat dan pihak yang memerlukan informasi tersebut. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan dukungan sarana dan prasarana penunjang dan juga sumber daya manusia yang memliki kapasitas dalam pengelolaan data untuk melakukan tugas-tugas dimaksud.

Pusat Data, Informasi dan Humas (Pusdatinmas)Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Operator Pusdalops untuk seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di provinsi Aceh, yang berlangsung pada tanggal 25 sampai dengan 27 April 2018 di hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh. Kegiatan dibuka oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Bapak Teuku Ahmad Dadek, SH didampingi oleh Kepala Bidang Informasi, Pusdatinmas, BNPB, ibu Linda Lestari S.Kom, M.Si (Han).

Pelatihan ini dibertujuan untuk meningkatkan kapasitas personil BPBA dan BPBD Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh dalam mengoperasikan dan memelihara peralatan TIK baik perangkat keras maupun perangkat lunak di Pusdalops atau BPBD masing-masing.

Kegiatan ini diikuti oleh 46 peserta dari 20 BPBD di Aceh. Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan ini antara lain : (1) Pengenalan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana, (2) Fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendukung pusdalops, (3) Format pelaporan, (4) Praktek pembuatan antena radio.

Para peserta sangat antusias dalam mengikuti palatihan yang diselanggarakan selama 3 hari. Para peserta khususnya dari BPBD kabupaten kota yang belum mendapatkan bantuan berupa pusdalops berharap BNPB khususnya Pusdatinmas dapat memfasilitasi peralatan TIK untuk memenuhi standard minimal pusdalops agar tugas pengumpulan,  pemrosesan, penganalisaan, penyajian dan diseminasi data dan informasi terkait kebencanaan dapat menjadi lebih baik, mengingat belum semua BPBD di Aceh memiliki fasilitas TIK yang memadai.(bnpb)