BANDA ACEH – Gedung Escape Gedung Gampong Deah Tengoh yang merupakan lokasi untuk memunculkan berbagai produk seperti UMKM dan Industri rumah tangga. Selain itu juga akan digunakan untuk kegiatan lain, sarana berolah raga dan edukasi kebencanaan.
Program tersebut dibuka oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman SE Ak MM, Banda Aceh, Kamis (28/6) di Gedung Escape Building Deah Tengoh. Dalam sambutannya, pencurian yang digunakan tidak hanya sebagai tempat yang berbahaya, tetapi juga dapat memodelkan produk lokal.
“Dengan adanya program ini, produk UMKM, dan industri rumah tangga dapat menghasilkan uang tambahan untuk keluarga”.
Kepala Pelaksana BPBD Banda Aceh, Fadhil SSos MM, mengatakan bahwa ini telah dilakukan 12 tahun dan saat itu juga sebagai evakuasi saat terjadi bencana. Tapi, gedung itu belum pernah terpakai, karena Sejauh ini Allah masih menjauhkan kita dari bencana, ”sebut Fadhil.
Mengingat selama 12 tahun Gedung Escape Gedung itu tidak dimanfaatkan, tidak ada yang nyenyak, kurang terawat, dan tidak ada aturan tentang otoritas pengelolaannya.
Halangunan, akhirnya yang mendasari BPBD Kota Banda Aceh untuk memanfaatkan bangunan pelarian itu sebagai pusat Masyarakat yang akan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan sedikit banyak akan mendongkrak ekonomi masyarakat Kota Banda Aceh.
“Tanpa menghilangkan fungsi sebagai tempat evakuasi yang harus tetap terpelihara, kami berinisiatif menjadi bangunan pelolosan ini lebih banyak dan lebih memberdayakan pada peraturan walikota tentang kewenangan gedung lepas gedung,” ujar Fadhil.
Dalam Peluncuran Program Tsunami Escape Building Community Center pertama yang bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan, dunia usaha, dan beberapa SKPD dan LSM serta LSM dan BUMN dan BUMD, (EVAN)