Selamat malam sahabat kompasiana! Disini, saya ingin berbagi tentang tulisan saya saat saya SMA. Hal yang ingin saya posting kali ini adalah masalah yang sedang terjadi di pulau Riau. Riau merupakan salah satu pemasok devisa yang besar bagi bangsa Indonesia. Tetapi karena adanya pembukaan lahan baru dengan cara membakar hutan, banyak hal ironis yang terjadi khususnya bagi masyarakat Riau sendiri. Berikut dampak-dampak yang dapat terjadi pada alam Riau :
DAMPAK BIOLOGI
1. Habitat makhluk
hidup yang menghilang
pembakaran hutan di Riau yang terjadi otomatis dapat menghilangkan habitat
satwa lokal. Makhluk hidup yang tinggal di hutan tersebut pun akan tergusur,
kelangsungan hidup mereka pun terganggu seperti untuk berinteraksi, mencari
makanan, bernafas dan lainnya. Bahkan dikabarkan bahwa ada seekor harimau yang
keluar dari hutan. Ia mencari tempat tinggal lain sebagai pengganti tempat
tinggalnya yang hilang. Bukan hanya kehilangan tempat tinggal, bahkan makhluk
hidup yg ada di dalam hutan tersebut dapat mati apabila ia tidak bisa melarikan
diri/menyelamatkan diri. Jika satwa atau tanaman yg terdapat di dalam hutan
tersebut langka, maka mereka juga dapat punah. Maakhluk hidup yg keluar dari
hutan/mecari habitat baru karena habitatnya rusak akan menggaggu masyarakat
setempat. Kerugiannya akan terjadi kepunahan jika hal
ini terus berlanjut dan tidak ada penangana lebik lanjut. Masyarakat juga akan
kehilangan lingkungannya karena tergusur oleh hewan-hewan yang kehilangan
tempast tinggalnya.
2. Top
soil/horizon yg akan menipis
hutan yg terdapat di Riau merupakan hutan gambut (tanah gambut= tanah yang
tidak subur). Gambut adalah vegetasi yg tidak mudah terbakar bahkan saat musim kemarau.
Karena kesengajaan yg terjadi oleh oknum-oknum yang bersangkutan, mereka
membuat parit-parit untuk mengeringkan gambut dan membakarnya. Hal ini membuat
tanah di hutan menjadi kering dan vegetasi penyubur tanah pun hangus. Apabila
tanah menjadi kering makan tanah tersebur akan sukar untuk ditanami. Maka
kesuburan tanah pun akan bekurang. Dan petani tersebut akan menggunakan zat
kimia secara berlebihan untuk menyuburkan tanah. Apabila zat kimia penyubur
tanah diberikan secara berlebihan hal ini tidak akan baik untuk kesuburan tanah
selanjutnya. Kerugiannya adalah vegetasi tanah akan
berkurang seperti tanah akan menjadi mampat (mengeras) karena kehilangan unsur
hara organik, dan hewan-hewan yang dapat menguraikan unsur hara organik mati.
3. Pohon-pohon besar yang tumbang
untuk membakar hutan supaya dapat dijadikan
lahan pertanian pohon-pohon besar yang terdapat di hutan pun akan ditumbangkan.
Pohon yang seharusnya dapat hidup sekian tahun tersebut secara sengaja
ditumbangkan. Kelangsungan hidup yang terjadi pun juga akan terganggu. Jika hal
ini terus terjadi pembakaran hutan terjadi secara terus menerus dan tidak
diimbangi dengan perbaikan yang sepadan kita akan kehilangan wilayah hijau yang
dapat menghasilkan oksigen dan sumber daya alam. Memang saat ini hal tersebut
menghasilkan hasil yang sangat banyak, tapi kerugian yang terjadi akan jau
lebih besar. Kerugiannya adalah lahan pertanian yang ada
dijadikan bangunan dan pemukiman sementara hutan yang semestinya menjadi tempat
makhluk hidup lain untuk hidup justru digunakan, dibakar untuk memperluas lahan
pertanian, dimasa yang akan datang, generasi kita pun hanya akan menganggap
bahwa hutan itu hanyalah dongeng belaka karena masa yg akan datang mereka tidak
dapat menemukan hutan. Ketiadaan hutan pun akan mengakibatkan banyak kerugian.
Antara lain banjir, tanah longsor, pemanasan global, suhu yang bertambah
tinggi.
4. Kebutuhan air bersih
tidak dapat terpenuhi
hutan merupakan wadah penahan air ysng
sangat diperlukan dalam kelangsungan hdup. Apabila hutan secara terus menerus
dihabiskan, secara otomatis tidak ada yang bisa menahan air baik air hujan
maupun air kiriman dari pegunungan. Keberadaan air dan hutan itu berbanding
lurus. Jikan hutan semakin menipis, maka tak ada yang bisa menampung air
akibatnya adalah cadangan air tanah (artesis) berkurang. Apabila hal ini terus
terjadi, maka makhluk hidup akan kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kerugian yang
ditimbulkan dari kurangnya air bersih antara lain kesehatan masyarakat akan
terganggu, terganggunya siklus air sehingga berpengaruh pada perubahan iklim
seperti kemaru yang berkepanjangsan dan siklus hujan yang tidak menentu.
5. Kesehatan masyarakat
karena asap yang terjadi akan mengganggu
kesehatan masyarakat. Penyakit seperti ISPA, kanker, asma, penyakit kulit dan
lain-lain. Selain jatuh korban penderita ISPA, Pneumoni,dll seorang warga
Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adli (63 tahun), meninggal setelah
mengalami luka bakar di punggung, diduga akibat terjatuh di lahan gambut yang
terbakar. Kerugian yang ditimbulkan akan banyak
generasi muda yang meniggal. Sehingga kita akan kehilangan generasi muda untuk
membangun bangsa. Dana yang akan dikeluarkan pemerintah juga akan bertambah
untuk membiayai pengobstan korban. Dana yang seharusnya digunakan untuk
pembangunan daerah malah digunakan untuk dana tanggap bencana.
DAMPAK SOSIAL EKONOMI
1. Kegiatan
perekonomian masyarakat terganggu
hal ini dapat terjadi karena asap polusi dari pembakaran hutan di riau sangat
tebal sehingga menghambat masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi. Kerugian:
Hal ini dapat merugikan masyarakat karena dapat mengurangi penghasilan
masyarakat yg bekerja swasta. Dan bagi instansi daerah juga menghambat kegiatan
dari pemerintah daerah dalam menjalankan pembangun daerah.
2. Transportasi
terganggu
pembakaran hutan yang terjadi di Riau
mengakibatkan asap yg sangat pekat sehingga terjadi kemacetan yg panjang karena
jalan yg tidak bisa dilewati karena tertutup oleh asap tebal. Jarak pandang
pengendara yang sangat terbatas (300m) juga dapat mengakibatkan kecelakaan.
Kerugian dari terganggunya transportasi ini adalah waktu yg dibutuhkan untuk
menuju suatu tempat akan lebih lama dari biasanya, terjadi banyak kecelakaan
pun membuat masyarakat yg menjadi korban harus menjalani pengobatan dan
mengeluarkan biaya yg cukup banyak. Tidak hanya transportasi darat tetapi
transportasi udara pun juga terhambat. Pesawat dari luar daerah tidak dapat
mendarat di bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau karena asap yang
sangat tebal menghalangi pendaratan pesawat maupun penerbangan pesawat. Kerugian yangditimbulkan
adalah kerugian secara nominal(finansial) bagi bandara yang tidak dapat
beroperasi dan kecelakaan serta menghambat kegiatan penduduk. Kerjasama
bilateral pun juga akan terganggu karena pesawat delay hingga
batas waktu yang ditentukan. Secara tidak langsungitu juga merugikan bagi
daerah Riau maupun bagi negara.
3. Kegiatan pertanian
masyarakat terhambat
akibat selanjutnya dari pembakaran hutan
ialah di sektor pertanian. Kegiatan pertanian dapat terganggu karena pembakaran
hutan yg terjadi. Karena asap yg diakibatkan oleh pembakaran hutan menghalangi
masyarakat untuk bekerja di sawah mereka. Dan tanaman padi pun akan layu karena
tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kerugiannya adalah
kekurangan bahan pangan. Apa bahan pangan tidak dapat terpenuhi maka akan
mengakibatkan kelaparan yang berkepanjangan dan pengeluaran pemerintah daerah
akan semakin bertambah untuk membeli bahan pangan dar luar daerah.
4. Produktifitas Menurun
pembakaran hutan yang disengaja dapat menimbulkan efek domino bagi masyarkat
disekitarnya. Salah saru dari dampak pembakaran hutan di Riau mengakibatkan
produktifitas pertanian menurun. Memang pembakarn hutan ini bertujuan untuk
ekspansi tanah pertanian, tetapi pembakaran ini memiliki kerugian yg teramat
sangat fatal. Karena asap yang ditimbulkan, tanaman yang seharusnya dapat
berfotosintesis menjadi terhambat, tanaman juga akan kesulitan untuk mencari
air atau unsur hara karena cadangan air tanah menipis. Kerugian dari menurunnya
produktifitas ini adalah berkurangnya pendapatan masyarakat dan kerugian secara
nominal bagi daerah Riau san sekitarnya.
DAMPAK FISIK DAN KIMIA
1. Dampak pada kualitas udara
polusidari hasil pembakaran hutan(secara sengaja) jauh lebih berbahaya dibanding hutan yang terbakar secara alami, karena terdapat zat-zat kimia di dalamnya seperti karbon monoksida (CO) dan Aldehid. Kerugian dari asap polusi yang ditimbulkan adalah kesehatan masyarakat yang terganggu, menghambat tumbuhan untuk dapat berfotosintesis.
Selain itu akibat merugikan dari ozon, Nitrogen oksida, Karbon dioksida, dan Hidrokarbon. berbagai jenis zat dapat terbang jauh dan dalam transportasi ini dikonversikan menjadi gas lain seperti ozon, atau berubah menjadi partikel seperti spesies nitrat dan oksigen organik. Lapisan ozon juga dapat robek akibat zat-zat kimia tersebut. Apabila lapisan ozon robek, suhu di muka bumi pun akan naik, terjadi pemanasan global, dan dapat mencairkan es kutub pula. Selain itu, sinar ultra violet akan langsung terpancar ke bumi (tidak ada yang menghalangi). Hal ini juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat seperti kanker kulit karena sinar ultraviolet. Keruguan selanjutnya adalah efek rumah kaca yang ditimbulkan. Karena asap yang ditimbulkan menghalangi panas yang memantul dari biosfer. Sehingga panas akan memantul kembali ke permukaan dan tidak bisa keluar karena terpantul oleh asap yang ada. Apabila hal ini terus dibiarkan efek rumah kaca yang terjadi dapat mencairkan es di kutub, apabila hal ini terjadi, daratan dapat tenggelam.
2. Dampak pada cuaca
Kondisi cuaca yang kering di Riau berpotensi menyebabkan titik api yang sebelumnya sudah kecil di bagian bawah gambut kembali memicu kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, adanya pembakar lahan dan hutan baru yang disengaja juga ikut membuat titik api meluas. karena pembakaran yang terjadi maka suhu di sekitarnya akan bertambah. Kerugian dari kebakaran hutan secara luas di Provinsi Riau telah menyebabkan pemanasan global dan meningkatnya suhu bumi. Karena suhu bertambah, penguapan yang terjadi akan membesar dan hujan pun akan terjadi, kerugiannya adalah karena air tidak dapat tertahan, banjir pun dapat terjadi.
DAMPAK SOSIAL
1. Mengganggu daerah sekitar
Yang paling parah terkena dampak kabut asap Riau adalah Riau sendiri, kemudian daerah tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Kabarnya daerah tetangga pun jugs terkena asap dari pembakaran di hutan Riau. Kerugian yang terjadi pun akan mengganggu hubungan kerjasama antar negara atau daerah karena asap yg terjadi menghambat kerja sama antar daerah atau negara. Hubungan politik antar negara pun juga dapat tergangg karena negara tetangga akan menganggap Indonesia amatir dalam mengelola negara.
2. Bahan pangan yang terbatas
karena terbatasnya masyarakat untuk beraktifitar di luar rumah atau daerah, maka kegiatan bercocok tanam masyarakat pun terhambat. Bukan hanya karena masyarakat yang tidak bisa melakukan kegiatan aktifitas cocok tanam seperti biasa tapi karena tumbuhan yang tumbuh tidak dapat optimal/mati/layu. Kerugian dari hal ini akan menimbulkan kurangnya bahan pangan bagi masyarakat. Karena stok pangan yang diberi pemerintah pun juga terbatas dan tidak mencapai daerah-daerah pedalaman. Kerugian dari kurangnya bahan pangan tsb adalah kelaparan yang perkepanjangan dapat menimbulkan kematian.(tribun)