BPBD Banda Aceh Gelar Workshop Gampong Tangguh Bencana

Banda Aceh – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh menggelar Sosialisasi Gampong Siaga dan Tangguh Bencana, Kamis 19 September 2019.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Sabri S.Sos mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan panduan dan informasi bagi masyarakat gampong di Banda Aceh untuk membentuk masyarakat yang siaga dan tangguh terhadap rencana melalui program Gastana (Gampong Siaga dan Tangguh Bencana). Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi risiko bencana agar bisa mewujudkan Kota Gemilang Tangguh Bencana.

Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kesadaran aparatur gampong untuk menjadikan isu pengurangan risiko bencana sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam program pembangunan gampong.

Selain itu, juga untuk meningkatkan budaya siaga dan pengarustamaan budaya pengurangan risiko bencana.

Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang dari perwakilan Kecamatan dan Desa yang terdampak tinggi terhadap ancaman bencana yang berada di dalam Kota Banda Aceh.

Staf Ahli Walikota Banda Aceh bidang Keistimewaan, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Rizal Junaedi mengatakan, Banda Aceh mempunyai potensi bencana yang cukup besar, karena itu mempersiapkan diri agar tangguh bencana sangat dibutuhkan.Baca Juga  Pakar Hukum Unas Minta Ada Lembaga yang Awasi KPK

“Sebagai kota yang potensi bencana sangat besar, kita harus mempersiapkan diri, terutama gampong dalam menghadapi bencana,” kata Rizal Junaedi saat membuka acara Sosialisasi Gampong Siaga dan Tangguh Bencana KOta Banda Aceh.

Junaedi mengatakan, bencana sulit diprediksi, karena itu masyarakat Kota Banda Aceh harus siaga dan tangguh apabila terjadi bencana.

Selain itu, ia juga meminta agar dana Alokasi Dana Gampong (ADG) bisa diprioritaskan untuk siaga dan tangguh bencana. “Dana ADG kita lebih besar dibandingkan dengan yang di Kabupaten/ kota lain yang ada di Aceh, karena itu perlu juga dialokasikan untuk siaga gampong,” ujarnya.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Banda Aceh, Fadhil S.Sos, MM mengatakan, di Banda Aceh, selain patahan Sumatra, ada Segment Aceh dan Seulimuen, yang berpotensi adanya Tsunami.

“Struktur tanah kita mengandung lempung pasiran, yang tersebar hampir di semua kecamatan dan yang sedikit lebih hanya sebagian Baiturrahman dan Lueng Bata. Sedangkan daerah lain berakibat bisa terjadinya bencana likuifaksi,” kata Fadhil saat memberikan materi tentang Kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh Dalam Penanggulangan Bencana.

“Apakah kita harus tinggalkan Banda Aceh? Tidak ada satu daerah pun yang aman dari bencana, karena itu kita perlu siaga dan tangguh bencana,” ujarnya lagi.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil kajian Risiko Bencana, Banda Aceh adalah salah satu wilayah di Indonesia yang mempunyai tingkat Kerentanan dan Kerawanan Bencana tinggi, untuk itu arah Kebijakan Pemerintah kota Banda Aceh adalah mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai Kota yang Tangguh Bencana.(mediaaceh)
http://mediaaceh.co
http://mediaaceh.co
http://mediaaceh.co
http://mediaaceh.co

“Artinya membangun sistem di masyarakat baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang mampu mengantisipasi, bertahan, mampu meredam/ mitigasi, mampu melindungi dan beradaptasi serta mampu untuk pulih kembali dengan lebih baik dan lebih aman.